Perjalanan dari Bandung-Kamojang. Pada saat perjalan ke kawah kamojang, saya membayangkan indahnya kawah kamojang seperti Kawah Putih Ciwidey. Ternyata bukan kawah yang terbentang luas, berwarna putih dan menimbulkan bau belerang yang khas. Melainkan keunikan yang membuat saya terheran-heran.
Perjalanan dari Majalaya-Paseh-kawasan PLTP Kamojang. Pada saat memasuki kawasan Kawah Kamojang banyak sekali pipa-pipa besar ditemui di pinggiran jalan menuju Kawah Kamojang, dan sepanjang perjalanan ada papan bertuliskan “Awas, Jalur Pipa Bertekanan Tinggi!”. Ternyata itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikelola PT. Pertamina dan PT. Indonesia Power.
Memasuki kawasan ini dikenai biaya yang murah yaitu Rp 5000,00/orang. Disini saya menemukan banyak kawah, diantaranya kawah kereta, kawah hujan dan kawah manuk. Kawah kereta hanya sebuah lubang, dalam tanah berlubang itu keluar uap dengan tekanan yang tinggi juga mengeluarkan suara mirip bunyi kereta. Pada saat sampai di kawah kereta teman saya iseng-iseng melemparkan botol plastik diatas uap kawah kereta, tiba-tiba botol itu terpental keatas.
Perjalanan pun dilanjutkan dengan mendaki keatas. Disana saya menemukan Kawah Hujan. Disinilah tempat untuk mandi uap atau bisa disebut mandi sauna dialam terbuka. Uap keluar dari lubang di bawah tanah yang di kelilingi oleh bebatuan-bebatuan yang cukup besar. Anehnya suhu uap bisa diatur semau kita. Kita hanya bilang saja kepada juru kunci untuk menurunkan atau menaikkan suhu uap..its amazing tidak masuk diakal.
Kami pun melanjutkan perjalanan, kali ini kami mencari sumber mata air panas. Kami melanjutkan mendaki keatas, melewati semak2, semakin dalam jalan semakin sulit ditempuh. Akhirnya kami menemukan sumber mata air panas. Seperti sungai dangkal, airnya sangat jernih dan tetapi sangat panaaassss. Pertama kali menyentuh air itu rasanya kulit belum terbiasa, tangan pun spontan menjauh dari air. Tetapi setelah cukup lama beradaptasi kulit saya pun terbiasa dengan suhu air tesebut.
0 komentar:
Posting Komentar